Rabu, 08 Januari 2014

Siklus Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya. Diawali dengan pengumpulan dan pencatatan data data transaksi keuangan sampai terjadinya laporan keuangan perusahaan. Proses ini terjadi berulang-ulang dari 1 periode ke periode berikutnya, dan informasi yang terdapat pada akhir periode akan menjadi informasi awal periode berikutnya. Oleh karena proses yang terjadi berulang ulang maka proses akuntansi tersebut dikatakan sebagai SIKLUS AKUNTANSI . Hasil akhir dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca , Perhitungan rugi-laba , Laporan perubahan modal/Laporan laba ditahan.

Tahap Pencatatan Dan Pengikhtisaran
Disetiap adanya transakasi pasti memerlukan suatu bukti transaksi. Bukti ini digunakan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Terdapat 2 bukti transaksi yaitu, bukti intern (berasal dari perusahaan itu sendiri) dan bukti ekstern (berasal dari luar perusahaan).
Pencatatan dalam jurnal menjadi dasar penentuan ke rekening mana suatu transaksi di catat, disisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi jurnal itu sebagai media pencatatan yang sistematis untuk mencatat transaksi bisnis yang terjadi pada perusahaan. Didalam pencatatan jurnal juga dibutuhkan bukti jurnal yang gunanya itu sebagai bukti pencatatan akuntansi yang dibuat oleh perusahaan. Apabila pembuatan bukti jurnal berbeda dengan terjadinya transaksi, bukti jurnal tetap diberi tanggal menurut tanggal kwitansi.
Jurnal yang sering kita gunakan biasanya dalam bentuk 2 kolom dan merupakan jurnal tunggal, artinya seluruh transaksi dicatat dalam 1 buku jurnal yang sering disebut JURNAL UMUM .

Tahap Pengikhtisaran
Pada tahap pengikhtisaran neraca saldo merupakan titik awal yang baik untuk menyusun laporan keuangan, baik untuk perhitungan rugi laba maupun perubahan modal. Tetapi kebenaran jumlah dalam neraca saldo tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Penyebabnya adalah belom dibuatnya dokumen pada akhir periode, sehingga transaksi belum dicatat. Untuk mengatasinya maka dibuat ayat jurnal penyesuaian sehingga mencerminkan keadaan aktiva,kewajiban,biaya,pendapatan dan modal yang sebenarnya.
Ø  JURNAL PENYESUAIAN
Ada 2 macam keadaan dimana jurnal penyesuaian dibuat :
a.    Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi,tetapi belum dicatat dalam perkiraan
Contoh: Biaya gaji.
  Biaya gaji terjadi antara hari pembayaran terakhir dan tanggal laporan keuangan. Biasanya biaya ini belum dicatet dalam perkiraan, umumnya dicatat pada waktu dibayar. Keadaan ini menyebabkan adanya hutang gaji dan biaya gaji yang belum dicatat. Pada saat akan dibuat laporan keuangan, perkiraan utang gaji dan biaya gaji perlu disesuaikan.
                          
b.    Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu perkiraan, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya
Contoh : Perlengkapan.
   Perlengkapan yang telah dibeli, dicatat pada dalam perkiraan aktiva. Sebagian dari perlengakapn itu sudah dipakai dalam kegiatan perusahaan. Dalam keadaan demikian suatu ayat jurnal penyesuaian akan membuat saldo perkiraan aktiva yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Dalam jurnal penyesuaian, terdapat 2 rumus : 
Tahap Pencatatan Dan Pengikhtisaran
Disetiap adanya transakasi pasti memerlukan suatu bukti transaksi. Bukti ini digunakan apabila terjadi masalah di kemudian hari. Terdapat 2 bukti transaksi yaitu, bukti intern (berasal dari perusahaan itu sendiri) dan bukti ekstern (berasal dari luar perusahaan).
Pencatatan dalam jurnal menjadi dasar penentuan ke rekening mana suatu transaksi di catat, disisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi jurnal itu sebagai media pencatatan yang sistematis untuk mencatat transaksi bisnis yang terjadi pada perusahaan. Didalam pencatatan jurnal juga dibutuhkan bukti jurnal yang gunanya itu sebagai bukti pencatatan akuntansi yang dibuat oleh perusahaan. Apabila pembuatan bukti jurnal berbeda dengan terjadinya transaksi, bukti jurnal tetap diberi tanggal menurut tanggal kwitansi.
Jurnal yang sering kita gunakan biasanya dalam bentuk 2 kolom dan merupakan jurnal tunggal, artinya seluruh transaksi dicatat dalam 1 buku jurnal yang sering disebut JURNAL UMUM .
Tahap Pengikhtisaran
Pada tahap pengikhtisaran neraca saldo merupakan titik awal yang baik untuk menyusun laporan keuangan, baik untuk perhitungan rugi laba maupun perubahan modal. Tetapi kebenaran jumlah dalam neraca saldo tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Penyebabnya adalah belom dibuatnya dokumen pada akhir periode, sehingga transaksi belum dicatat. Untuk mengatasinya maka dibuat ayat jurnal penyesuaian sehingga mencerminkan keadaan aktiva,kewajiban,biaya,pendapatan dan modal yang sebenarnya.
Ø  JURNAL PENYESUAIAN
Ada 2 macam keadaan dimana jurnal penyesuaian dibuat :
a.    Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi,tetapi belum dicatat dalam perkiraan
Contoh: Biaya gaji.
  Biaya gaji terjadi antara hari pembayaran terakhir dan tanggal laporan keuangan. Biasanya biaya ini belum dicatet dalam perkiraan, umumnya dicatat pada waktu dibayar. Keadaan ini menyebabkan adanya hutang gaji dan biaya gaji yang belum dicatat. Pada saat akan dibuat laporan keuangan, perkiraan utang gaji dan biaya gaji perlu disesuaikan.
                          
b.    Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu perkiraan, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya
Contoh : Perlengkapan.
   Perlengkapan yang telah dibeli, dicatat pada dalam perkiraan aktiva. Sebagian dari perlengakapn itu sudah dipakai dalam kegiatan perusahaan. Dalam keadaan demikian suatu ayat jurnal penyesuaian akan membuat saldo perkiraan aktiva yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Dalam jurnal penyesuaian, terdapat 2 rumus :
UE : Umur Ekonomis
NB : Nilai Buku


Ø  NERACA SALDO DISESUAIKAN
Kolom ini mencerminkan neraca saldo telah sesuai dengan jurnal penyesuaian yang sebenarnya. Saldo perkiraan yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuain langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan. Misalnya mengenai perkiraan kas.

Ø  PERHITUNGAN RUGI LABA
Tahap selanjutnya yaitu memindahkan saldo setiap perkiraan yang ada ke kolom laporan keuangan yang tepat. Perkiraan-perkiraan aktiva,kewajiban,dan modal dipindahkan ke kolom neraca. Perkiraan-perkiraan pendapatan dan biaya dipindahkan ke kolom rugi-laba. Walaupun perkiraan modal dan prive dicatat dalam neraca, mereka juga akan digunakan dalam penyusunan laporan perubahan modal.
Laba atau rugi bersih dapat dicari dengan mengurangkan jumlah debet pada jumlah kredit kolom. Apabila jumlah kredit kolom > jumlah kolom debit maka disebut laba bersih. Sebaliknya apabila jumlah kolom debit > jumlah kolom kredit maka sisanya adalah rugi laba.

Ø  JURNAL PENUTUP
Jural penutup adalah jurnal untuk menolkan saldo perkiraan sementara apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya.Biasanya terdiri dari 6 jenis perkiraan (aktiva,kewajiban,modal,prive,pendapatan,biaya). Pendapatan, biaya, dan prive merupakan perkiraan sementara yang digunakan untuk mengiktisar perubahan yang terjadi pada perkiraan modal.  Untuk melakukan jurnal penutup diperlukan tambahan perkiraan untuk mengiktisar data. Pengikhtisar ini disebut ikhtisar Rugi-laba.
Setelah jurnal penutup dicatat, posisi ke-6 perkiraan tersebut akan menjadi
-          Aktiva (D)
-          Kewajiban (K)
-          Modal (K)
-          Prive (0)
-          Pendapatan (0)
-          Biaya (0)

Ø  PEMBUATAN NERACA SALDO PENUTUP
Tujuan dibuatnya ini adalah memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pecatatan data akuntansi periode berikutnya, neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo perkiraan di buku besar setalah jurnal penutup dibukukan.

Ø  JURNAL PEMBALIK
Beberapa dari ayat jurnal penyesuaian yang dicatat pada akhir tahun mempunyai pengaruh penting terhadap transaksi rutin yang terjadi tahun berikutnya. Misal biaya gaji yang terutang pada akhir tahun dan buna uang telah dihasilkan tetapi belum diterima akhir tahun. Untuk menyederhanakan pencatatan transaksi yang berkaitan dengan ayat jurnal peenyesuaian tersebut maka digunakan jurnal pembalik.

0 komentar:

Posting Komentar