Rabu, 18 April 2012

INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL

A.Investasi
      Berdasarkan teori ekonomi, investasi (penanaman modal) berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik.Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. 
       Penanaman modal juga berperan sebagai sarana untuk mengukur pembangunan suatu negara  dan juga pendapatan nasional bruto. Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal menentukan tingkat pertumbuhan perekonomian dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya, serta membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat.Semakin tingginya PNB suatu negara maka akan semakin baik perekonomian negara tersebut.  

B. Penanaman Modal Dalam Negeri
     Penanaman modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal diwilayah negara Republik Indonesia. Fungsi penanaman modal dalam negeri yaitu :
  • Pengumpulan, dan pengelolaan data berbentuk data base serta analisis data untuk menyusun program kegiatan
  • Perencanaan strategis pada Kantor Penanaman Modal
  • Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal
  • Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang penanaman modal
  • Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang penanaman modal
  • Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Kantor Penanaman Modal
  • Penyelenggaraan program Penanaman Modal
  • Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan penanaman modal
  • Penyusunan skala prioritas ketatausahaan penanaman modal dan investasi
  • Pengelolaan data dan informasi serta evaluasi kegiatan penanaman modal
  • Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dengan investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang ingin menanamkan modalnya
  • Pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait, lembaga kemasyarakatan yang ada kaitannya dengan pelaksanaan penanaman modal
  • Pelaksanaan penilaian permohonan PMDN dan PMA dan pemberian rekomendasi persetujuan penanaman modal
  • Pemberian izin usaha dan non perizinan pada kegiatan penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah;
    15. Pemberian fasilitas PMDN dan PMA. 
C. Penanaman Modal Asing
     Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
     Menurut pasal 3 UPMA perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 yang dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus berbentuk Badan Hukum menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan, dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional. Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan demikian akan mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat ketegasan tentang modal yang ditanam di Indonesia.Kehadiran PMA bagi negara Indonesia sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu dalam industrialisasi, pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja, serta keterampilan teknik. Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan tergarap sumber-sumber baru. 
     Sekarang ini Indonesia menjadi ‘lahan suburnya modal asing’. Sebagian besar investasi itu berasal dari Amerika dan Eropa. Fakta sudah menunjukkan bahwa keberadaan modal asing tidak membawa kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia. Lihatlah kondisi rakyat di sana,kondisi infrastruktur masih buruk, rakyat hidup miskin, pengangguran dimana-mana, sekolah susah diakses, layanan kesehatan mahal, dan lain sebagainya.



Sumber :

Minggu, 15 April 2012

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.


Menurut jumlah jam kerja atau lama waktu bekerja, pengangguran dapat dibedakan menjadi :
1. Pengangguran terbuka adalah orang yang termasuk angkatan kerja, tetapi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
2. Setengah menganggur adalah pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal. Mereka masih diklasifikasikan lagi seperti berikut ini:
  • Setengah menganggur terpaksa. Pengangguran jenis ini adalah mereka yang bekerja kurang  dari 35 jam seminggu karena sebab-sebab di luar kemauannya. Upah yang mereka dapatkan juga lebih rendah dari yang diharapkan.
  • Setengah menganggur sukarela. Kategori pengangguran jenis ini adalah mereka yang memilih menganggur daripada menerima pekerjaan yang dirasa tidak sesuai dengan pendidikan atau dengan upah yang lebih rendah dari yang diharapkan.

 Menurut sebab-sebab terjadinya pengangguran ,dibedakan menjadi :
  • Pengangguran konjunktural atau siklikal. Pengangguran ini disebabkan adanya gelombang konjunktur atau siklus ekonomi yang tidak menentu. Saat perekonomian mengalami kelesuan atau kemunduran, permintaan masyarakat menurun, barang dan jasa tidak laku sehingga produksi harus dikurangi. Pengurangan produksi menyebabkan banyak tenaga kerja yang tidak terpakai dan akhirnya menganggur. Mereka inilah yang termasuk ke dalam pengangguran konjunktural.

  • Pengangguran struktural. Perubahan struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi dapat menimbulkan masalah pengangguran. Misalnya saja perkembangan perekonomian dalam jangka panjang biasanya akan meningkatkan peran sektor industri besar dan menggusur peran industri kecil. Tenaga kerja dalam industri kecil menjadi tidak terpakai dan menganggur. Pengangguran inilah yang dinamakan pengangguran struktural. Sebab lain adalah penggunaan teknologi yang dapat menggantikan peran tenaga kerja manusia.
  • Pengangguran musiman. Pengangguran musiman banyak terjadi pada sektor pertanian yang produktivitasnya banyak dipengaruhi musim. Saat musim tanam dan musim panen pekerjaan di sektor ini sangat padat. Namun, masa selang antara musim tanam dan musim panen mereka tidak mempunyai pekerjaan.
  • Pengangguran friksional. Pengangguran friksional terjadi karena adanya perpindahan atau peralihan dari satu sektor ke sektor lain atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Misalnya, perpindahan dari sektor pertanian ke sektor industri. Tenaga kerja yang keluar dari satu pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan baru juga termasuk dalam pengangguran jenis ini.
B. Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang berlangsung secara terus-menerus akibat tidak seimbangnya arus barang dan arus uang.
Dari hal tersebut kita dapat melihat kondisi suatu negara yang sedang mengalami inflasi, yaitu:
1. Harga barang pada umumnya akan naik terus-menerus.
2. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan.
3. Nilai uang mengalami penurunan.


Timbulnya Inflasi dapat dilihat dari :
1. Berdasarkan keparahan inflasi
- Inflasi ringan, dibawah 10% setahun
- Inflasi sedang, antara 10% - 30% setahun
- Inflasi berat, 30% - 100% setahun
- Hiperinflasi di atas 100% setahun

2. Berdasarkan timbulnya inflasi
- Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation), inflasi ini timbul karena defisit anggaran belanja negara dan gagalnya pasar yang berakibat harga kebutuhan pokok menjadi mahal.
- Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation), terjadi karena kenaikan harga barang di negara lain, biaya produksi barang luar negeri tinggi, kenaikan impor tarif baran.

3. Berdasarkan sebab-sebab timbulnya inflasi, dapat digolongkan:
a. Tarikan permintaan (demand pull inflation).
Inflasi ini terjadi karena permintaan agregat masyarakat akan berbagai macam barang terus meningkat, misalnya:
- Bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru
- Bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kemudahan kredit bank
b. Desakan biaya (cost push inflation)
Inflasi ini diakibatkan oleh kenaikan ongkos produksi, biasanya diawali dengan:
- Kenaikan biaya produksi, seperti kenaikan upah, kenaikan harga bahan modal.
- Berkurangnya jumlah penawaran.
- Naiknya harga barang yang dibarengi dengan turunnya jumlah produksi.

Cara Mengatasi Inflasi
Secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, mengurangi jumlah uang yang beredar.
Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:
1. Kebijakan Moneter, segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan ini meliputi:
  • Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit akan berkurang.
  • Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI
  • Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang
  • Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
  • Politik sanering, ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1

2. Kebijakan Fiskal, dapat dilakukan dengan cara:
  • Menaikkan tarif pajak, diharapkan masyarakat akan menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai pembayaran pajak, sehingga dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
  • Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
  • Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.

3. Kebijakan Non Moneter, dapat dilakukan melalui:
  • Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
  • Kebijakan upah, pemerintah menghimbau kepada serikat buruh untuk tidak meminta kenaikan upah disaat sedang inflasi.
  • Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang-barang tertentu.

Sumber: 

Sabtu, 14 April 2012

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH

A.Kebijaksanaan Selama

1. Periode 1966-1969
Kebijaksanaan pemerontah lebih di arahkan kepada proses perbaikna dan pembersihan disemua sektor dari unsur-unsur peninggalan pemerintah sejak orde lama terutama dari paham komunis.Mengupayakan penurunan tingkat inflasi yang masih sangat tinggi.

2. Periode Pelita I
Dilaksanakan pada 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974 yang menjadi landasan awal pembangunan orde baru.
  • Tujuan Pelita I : Untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya.
  • Sasaran Pelita I : Pangan, sandang,perbaikan praasarana,perumahan rakyat,lapangan kerja,dan kesejahteraan rohani.
  • Titik Berat Pelita I : Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang ekonomi,karena mayoritas penduduk Indonesia maih hidup dari hasil pertanian.
3. Periode Pelita II
Dilaksanakan pada 1 April 1974 sampai 31 Maret 1979. Pada periode ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi,termasuk dalam hal perbaikan irigasi.Dibidang industri juga terjadi kenaikan industri,lalu banyak jalan dan jembatan yang dibangun dan direhabilitas.

4. Periode Pelita III
Dilakasanakan pada 1 April sampai 31 Maret 1984.Pada periode ini lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan pada yang bertujuan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang.Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan jalur Pemerataan.Inti dari kedua pedoman tersebut.

5. Periode Pelita IV
Dilaksanakan pada 1 April sampai 31 Maret 1989.Periode ini lebih menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri.Hasilnya Indonesia berhasil menjadi swasembada beras.Kesuksesan ini mendapat penghargaan dari FAO pada tahun 1985.Selain swasembada pada Pelita IV ini juga dilakukan program KB dan rumah untuk keluarga.

6. Periode Pelita V
Dilaksanakan pada 1 April sampai 31 Maret 1994. Pada periode ini lebih menitikberatkan pada pada sektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian serta menghasilkan barang ekspor.Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama.Lalu dilanjutkan pada tahap kedua yaitu Pekita IV yang diharapkan memasuki proses tinggal landas Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

B. Kebijaksanaan Moneter
       Merupakan suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
Kebijakan moneter mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu.Seperti : menahan inflasi,mencapai pekerja penuh.Pada dasarnya untuk mencapai keseimbangan Internal dan Eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro yakni menjaga stabilitas ekonomi yang diukur dengan kesempatan kerja,kestabilan harga dan neraca pembayaran internasional yang seimbang.
        Dalam pelaksanaannya Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter,seperti uang beredar atau suku bunga dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah.Pengendalian sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen seperti : operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing,penetapan tingkat diskonto,pengaturan kredit.

C. Kebijaksanan Fiskal
     Merupakan suatu kebijakan ekonomi yang mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.Instrumen Kebijakan fiskal ialah pengeluaran dan penerimaan yang berhubungan erat dengan pajak.Kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-variabel :
  • Permintaan agregal dan tingak aktivitas ekonomi
  • Pola persebaran sumber daya
  • Distribusi pendapatan
D. Kebijaksanaan Fiskal dan Moneter di Sektor Luar Negeri

Kebijakan menekan pengeluaran,, dengan cara :
  • Menaikkan pajak pendapatan
  • Menaikkan tingkat bunga
  • Mengurangi pengeluaran pemerintah
Kebijakan memindahkan pengeluaran, dengan cara :

1.Memaksa
  • Mengenakan tarif dan atau kuota
  • Mengawasi pemakaian valuta asing
2.Rangsangan
  • Ekspor : Mengurangi pajak komoditi ekspor,menyederhanakan prosedur ekspor,memberantas pungli,dan biaya siluman.
  • Menstabilkan harga dan upah di dalam negeri
  • Melakukan devaluasi




Sumber:
http://www.scribd.com/doc/76214311/Makalah-Perekononmian-Indonesia








Minggu, 08 April 2012

PERAN SEKTOR LUAR NEGERI PADA PEREKONOMIAN INDONESIA

A.Perdagangan Antar Negara

Perdagangan antar negara/internasional adalah hubungan tukar menukar barang dan jasa yang saling menguntungkan antara suatu negara dengan negara yang lainnya. Manfaat adanya perdaganagn antar negara /internasional yaitu :
  • Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa
  • Dapat memperoleh barang dan jasa dengan harga yang lebih murah
  • Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri
  • Memperluas lapangan pekerjaan
  • Merupakan sumber pendapatan bagi negara
  • Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam bentuk keunggulan komparatif dan peningkatan kemakmuran
  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi yang pada dasarnya bersumber pada skala ekonomis dalam proses produksi,tekhnologi baru, dan rangsangan bersaing
  • Meningkatkan proses tukar menukar antar negara
  • Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan perkembangan tekhnologi
  • Meningkatkan perluasan pasar 
Perdagangan bebas adalah perdagangan yang dilakukan antarnegara tanpa adanya hambatan dalam perdagangan sehingga akan ada spesialisasi perdagangan. Adanya kebijakan peragangan, tujuannya untuk melindungi kepentingan dalam negeri.Bentuk-bentuk kebijakan yang dilakukan yaitu :

  • .Tarif bea masuk adalah pembebanan/pajak yang dikenakan atas barang-barang impor.
  • Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang  tertentu dari luar negeri demi meningkatkan produksi dalam negeri.
  • Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri.
  • Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri sehingga produknya menjadi lebih murah dan mampu bersaing.
  • Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yaitu produsen menjual barang di luar negeri lebih murah daripada di dalam negeri.

B.Hambatan Perdagangan Antar Negara
  
1.Perbedaan mata uang suatu negara dengan negara lain
   Untuk membayar barang yang diimpor yaitu dengan mata uang (valuta) negara pengekspor,  pembayaran uang tersebut akan mengalami kesulitan karena nilai valuta suatu negara berbeda dengan nilai valuta negara lain.

2.Kualitas sumber daya manusia yang rendah. 
   Sumber daya manusia merupakan penggerak semua kegiatan, apabila sumber daya manusia rendah, maka akan menghasilkan suatu kualitas yang rendah pula.
3. Pembayaran antarnegara sulit dan resikonya besar. 
   Dalam melakukan pembayaran, negara pengimpor tidak dapat mengirimkan uang secara langsung kepada negara pengekspor. Hal ini sulit dilakukan dan resikonya sangat besar. Oleh karena itu, pembayaran antarnegara harus ditempuh dengan cara lain misalnya dengan menggunakan wesel asing.

4.Kebijaksanaan impor yang dilakukan oleh suatu negara. 
  Untuk melindungi perekonomian dalam negeri, suatu negara melakukan kebijaksanaan impor dengan menerapkan proteksi. Kebijakan proteksi dilakukan dengan jalan menaikkan bea impor atau melarang impor barang-barang tertentu.Proteksi adalah suatu usaha negara untuk memberi perlindungan terhadap produksi dalam negeri. Contoh bentuk proteksi yaitu:
  • Menaikkan bea impor atau bea masuk.
Dengan adanya bea masuk yang tinggi terhadap barang impor, maka harga barang impor dalam negeri menjadi lebih mahal. Hal ini akan mengakibatkan sepinya penjualan barang impor, akibatnya ekspor dari negara lain akan mengalami hambatan.
  • Larangan impor oleh suatu negara terhadap jenis barang tertentu,
Contohnya yaitu barang mewah. Hal ini menjadi hambatan kegiatan ekspor dari negara produsen barang mewah tersebut.

  • Kuota yaitu kebijaksanaan pemerintah untuk membatasi impor barang-barang yang sudah dapat dihasilkan di dalam negeri, tetapi jumlahnya belum mencukupi kebutuhan dalam negeri.
5.Pertentangan di bidang politik dan militer. 
   Apabila terjadi pertentangan di bidang politik dan militer (perang), hubungan antarnegara akan terputus dan dunia dilanda kelesuan perekonomian atau resesi yang menyebabkan perdagangan antarnegara akan menurun.Pemerintah selalu berupaya untuk mengantisipasi hambatan tersebut dengan kebijaksanaan yang dapat menunjang perkembangan perdagangan antarnegara.
Contoh:
- kebijaksanaan penyederhanaan prosedur ekspor dan impor.
- Pengurangan dan pembebasan pajak ekspor dan impor untuk barang tertentu.
- Selektif dalam mengimpor barang.
- Menerobos politik proteksi negara-negara tertentu lewat dialog antarkepala negara atau antar menteri luar negeri.
- Peningkatan sumber daya manusia untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang handal dan berguna dalam perkembangan perdagangan antarnegara.

C.Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia

Neraca pembayaran adalah pencatatan keseluruhan nilai barang dan jasa,transfer keuangan,transaksi modal, transfer kekayaan internasional yang dicatat secara sistematis pada periode tertentu.Neaca pembayaran terdiri dari :

1.Transaksi berjalan
   Transaksi berjalan atau neraca lancar merupakan gambaran ringkas mengenai nilai transaksi barang dan jasa suatu negara dalam kurun waktu satu tahun. Neraca lancar terdiri atas:
  • Neraca perdagangan.: Digunakan untuk mencatat nilai transaksi ekspor dan impor barang selama satu periode. Ekspor barang dicatat dalam transaksi kredit sedangkan impor barang dicatat dalam transaksi debit. Apabila ekspor melebihi impor, negara tersebut mempunyai surplus neraca perdagangan atau mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. Sebaliknya, jika impor melebihi ekspor, negara tersebut mempunyai defisit neraca perdagangan atau memperoleh pengurangan investasi luar negeri.
  • Neraca nonbalas jasa : Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Misalnya Indonesia memberikan atau menerima hibah maka akan dicatat dalam neraca nonbalas jasa. 
  • Neraca jasa :  Merupakan kegiatan jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk luar negeri serta yang diterimanya dari luar negeri. Nilai kegiatan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi, perantara perdagangan, perbankan, dan pariwisata.
2. Neraca modal
    Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, serta hadiah (grants).

3. Neraca penyeimbang
    Merupakan rekening penyeimbang atas transaksi berjalan yang mengalami surplus maupun defisit. Dengan adanya rekening penyeimbang ini, jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari neraca pembayaran akan sama.

4. Selisih perhitungan
    Adanya ketidaklengkapan informasi dan atau transaksi yang tidak tercatat menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak sama. Transaksi yang tidak tercatat akan dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan.


D.Peran Kurs Valuta Asing
  
     Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit nilai uang asing (dollar misalnya). Sehingga, jika kita gunakan contoh rupiah dan dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurun waktu tertentu. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,- .Pada dasarnya ada tiga cara untuk menentukan tinggi-rendahnya kurs atau nilai tukar valuta asing,yaitu : 
  1. Kurs tetap : Karena dikaitkan dengan emas sebagai standard atau patokannya.
  2. Kurs bebas : Dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Dewasa ini orang bicara tentang kurs mengambang (floating rates)
  3. Kurs dibuat stabil : Berdasarkan perjanjian internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah/bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.
     Dalam pembayaran antar negara ada suatu kekhususan yang tidak terdapat dalam lalu-lintas pembayaran luar negeri.Pembayaran antar negara harus menyangkut lebih dari satu macam mata uang, yang harus dipertukarkan satu sama lain dengan harga atau kurs tertentu. Hal inilah yang membuat perdagangan dan pembayaran internasional menjadi perkara yang rumit.
Apabila mata uang suatu negara dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan valuta lain akibatnya ekspornya akan macet dan impornya didorong terlalu besar, sehingga keseimbangan neraca pembayaran terancam.



 Sumber :



   

Jumat, 06 April 2012

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)

A.Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
APBN adalah konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disususn setiap tahun. Secara gari besar APBN terdiri dari pos – pos sebagai berikut :
•Sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
•Sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
     Bangsa kita sedang memasuki era perkembangan dimana era ini seperti halnya perusahaan membutuhkan modal yang besar. Dari masa orde baru bangsa kita sudah memulai langkah pijakan pembangunan dimana kita kenal dengan PELITA. Namun setelah lengsernya orde baru dan berganti menjadi era reformasi maka rencana pembangunan atau action plannya berubah, jika kita lihat sekarang ini focus pembangunan masih bias dikarenakan adanya banyak pihak yang berkepentingan dan lebih mementingkan golongan sendiri dari pada masyarakat pada umumnya. Seperti kita ketahui bangsa kita meminjam dana dari luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari peranan sektor migas yang saat itu sangat dominan, serta dengan dukungan beberapa kebijakan pemerintah dalam masalah perpajakan dan upaya peningkatan penerimaan negara lainnya. Untuk menghindari terjadinya deficit anggaran pembangunan, Indonesia masih mengupayakan sumber dana dari luar negeri, dan meskipun IGGI ( Inter Govermmental Group on Indonesia ) bukan lagi menjadi forum Internasional yang secara formal membantu pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan lahirnya CGI ( Consoltative Group on Indonesia ) kebutuhan pinjaman luar negeri sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan. Yang perlu diingat bahwa sebaiknya pinjaman tersebut ditempatkan sebagai pelengkap pembangunan dan peran tabungan pemerintahlah yang tetap harus dominan, bukan sebaliknya 


B.Proses Penyusunan Anggaran
Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up)

1.Dari atas ke bawah (top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah,yaitu :
  • Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mempertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
  • Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
  • Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan presentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu presentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
  • Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar
  • Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang  yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
2.Dari bawah ke atas (bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun.Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yaitu :
  • Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
  • Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
  • Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda. Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.

 C.Perkiraan Penerimaan Negara
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran. APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan UU. Secara keseluruhan sumber penerimaan negara bersumber dari :
1. Penerimaan dalam negeri, yang terdiri dari :

Penerimaan Perjakan
  • Pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak dan gas)
  • Pajak pertambahan nilai
  • Pajak bumi dan bangunan
  • Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun (BPHTB)
  • Pajak Lainnya
  • Pajak Perdagangan Internasional
  • Bea Masuk
  • Pajak/Pengutan Ekspor
Penerimaan Bukan Pajak
  • Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
  • Bagian Laba BUMN
  • PNPB Lainnya
2. Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke Indonesia.


D.Perkiraan Pengeluaran Negara
Secara garis besar, pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua yakni :

1.Pengeluaran rutin : Pengeluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana sebelumnya   secara rutin, diantaranya : 
  • Pengeluaran untuk belanja pegawai
  • Pengeluaran untuk belanja barang
  • Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
  • Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
  • Pengeluaran lain lain
2.Pengeluaran Pembangunan
Secara garis besar,yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah :
  • Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga Negara,diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga Negara bersangkutan.
  • Pengeluaran pembangunan  untuk anggaran pembangunan daerah( Dati I dan II )
  • Pengeluaran pembangunan lainnya

E.Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan Negara, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan,yaitu :
1.Penerimaan Dalam Negeri dari Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
  • Produksi minyak rata-rata per hari
  • Harga rata-rata ekspor minyak mentah
2.Penerimaan Dalam Negeri diluar Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
  • Pajak penghasilan
  • Pajak pertambahan nilai
  • Bea masuk
  • Cukai
  • Pajak ekspor
  • Pajak bumi dan bangunan
  • Bea materai
  • Pajak lainnya
  • Penerimaan bukan pajak
  • Penerimaan dari hasil penjualan BBM



Sumber :











 


STRUKTUR PRODUKSI,DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

A.Struktur Produksi
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier. Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :
  • Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
  • Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
  • Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.
B.Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode.
Cara perhitungan pendapatan nasional,sebagai berikut :
  1. Produk Domestik Bruto (GDP) : Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).                                                    GNP – n = GNP atau GNP + n = GDP
  2. Produk Nasional Bruto (GNP) : Produk Nasional Bruto (Gross National Product) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu tahun,termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara itu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor                                                        NI = C+G+I+(X-M)
  3.  Pendapatan Nasional Neto (NNI) : pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Cara hitungnya dengan menjmlahkan seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan
  4. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) : Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Pendapatan Nasional Perkapita : besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.
C.Distribusi Pendapatan Nasioanal & Kemiskinan
     Sebagai dasar dari kerangka pemikiran untuk menganalisis masalah antara pertumbuhan dan kemiskinan atau kesenjangan ekonomi adalah salah satu metode statik yang umum digunakan untuk mengetimasi sejauh mana pencapaian tingkat kemerataan dalam distribusi pendapatan atau pengurangan kesenjangan ekonomi dalam suatu proses pembangunan ekonomi adalah mengukur nilai koefesien atau rasio gini. Penduduk dikelompokan menjadi tiga kelompok; yaitu penduduk dengan pendapatan rendah yang merupan 40% dari jumlah penduduk, penduduk dengan berpendapatan menengah yang merupakan 40% dari jumlah penduduk, dan penduduk yang berpendapatan tinggi yang merupakan 20% dari jumlah penduduk. Selanjutnya ketidak merataan pendapatan disuatu ekonomi diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah.
     Penggunaan data pengeluaran konsumsi rumah tangga akan menghasilkandata pendapatan yang underestimate karena jumlah pendapatan bia lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pada jumlah pengeluaran konsumsi. Misalnya pendapatan lebih besar tidak selalu berarti pengeluaran konsumsi juga besar. Dalam hal ini, berarti ada tabungan. Dalam hal ini belum tentu juga bila pendapatan rendah tidak selalu jumlah konsumsi juga rendah. Banyak rumah tangga memakai kredit untuk membiayai pengeluran konsumsi tertentu, misalnya untuk membeli rumah dan mobil untuk biaya sekolah anak, atau bahkan untuk liburan.Keberhasilan pembangunan di Indonesia tidak hanya di ukur dari peningkatan pendapatan penduduk secara agregat atau per capital, tetapi juga (justru lebih penting lagi) di lihat dari distribusi peningkatan pendapatan tersebut terhadap semua anggota masyarakat. Sekarang ini, tingkat pendapatan per kapital di Indonesia sudah lebih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu,
     Masalah kemiskinan merupakan dilema bagi Indonesia, terutama melihat kenyataan bahwa laju pengurangan jumlah orang miskin berdasarkan garis kemiskinan yang berlaku jauh lebih lambat dari pada lajupertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu sejak pelita I dimulai hingga saat ini (Repelita VI). Karena kemiskinan merupakan salah satu masalah ekonomi Indonesia yang serius maka tidak mengherankan kalau banya studi telah dilakukan mengenai kemiskinan tanah air. Faktor yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan. Sebagai contoh sering dikatakan bahwa salah satu penyebab kemiskinan adalah tingkat pendidikan yang rendah. sebagian besar faktor tersebut juga saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya dari pekerja yang bersangkutan sehingga produktivitasnya menurun. Produktifitas menurun selanjutnya dapat mengakibatkan tingkat upah netonya berkurang, dan seterusnya. Jadi, dalam kasus ini, tidak mudah untukmemastikan apakah karena pajak naik atau produktifitasnya yang turun membuat pekerja tersebut menjadi miskin karena upah netonya menjadi rendah.
Definisi Kemiskinan Menurut Para Ahli
  1. Maxwell (2007) : Menggambarkan kemiskinan sebagai keterbatasan pendapatan dan konsumsi, keterbelakangan derajat dan martabat manusia, ketersingkiran sosial, keadaan yang menderita karena sakit, kurangnya kemampuan dan ketidakberfungsian fisik untuk bekerja 
  2. Poli (1993) : Menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan; ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif; ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta ketidakmampuan dan keterpisahan.
  3. Sallatang (1986) : Kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial.
  4. Esmara (1986) : Mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. 
Sumber :

Minggu, 01 April 2012

PETA PEREKONOMIAN

A.Keadaan Geografis Indonesia
Menurut letak geografisnya Indonesia terbagi atas 2 benua : benua Asia dan Australia dan diantara 2 samudera yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.Indonesia memiliki negara kepulauan yang berbentuk republik.Indonesia memiliki lebih kurang 17000 buah pulau.Pulau di Indonesia terdiri dari 3 gugusan besar, yaitu
  • Kepulauan sunda besar : Pulau Jawa,Sumatera,Kalimantan
  • Gugusan sunda kecil : Bali,Nusa Tenggara
  • Gugusan Maluku dan Irian
Umumnya di Asia Tenggara memiliki iklim tropis,Di Indonesia hanya terdapat 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.Iklim Indonesia yang bersifat panas mengandung curah hujan atau hujan naik tropika. Musim kemarau d Indonesia terjadi pada bulan april sampai oktober.Musim kemarau yang panjang sering merugikan penduduk khususnya petani dimana banyak lahan pertanian menjadi kering.Musim hujan di Indonesia terjadi dari bulan oktober sampai bulan april.Musin hujan disebabkan oleh hembusan angin musom barat yangbertiup dari benua Asia yang bertekanan maksimum ke benua Australia yang bertekanan minimum.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.Salah satunya sumber daya alam nonhayati yaitu hasil tambang. Sumber daya alam hasil penambangan memiliki fungsi bagi kehidupan manusia,seperti bahan dasar infrastruktur,kendaraan bermotor,sumber energi maupun sumber perhiasan.Beberapa contoh bahan tambang yaitu :
  • Batu bara : untuk bahan bakar industri dan rumah tangga
  • Belerang : untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
  • Gas alam : untuk bahan bakar kompor gas
  • Bauksit: untuk pembuatan alumunium
  • Emas dan Perak : untuk perhiasan
  • Bjih Besi : untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
B.Mata Pencaharian      
Corak kehidupan penduduk terbagi atas 2,yaitu: corak kehidupan tradisional dan corak kehidupan modern.Corak tradisional sangat berhubungan dengan pemanfaatan alam dan sumber daya seperti pertanian,perkebunan.Sedangkan corak modern mencakup sektor bidang jasa, perindustrian ,transportasi Karena tanah di Indonesia yang subur dan mengandung berbagai macam mineral didalamnya,mendorong masyarakat untuk mengelola kekayaan itu dengan bercocok tanam dan menjadikan mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di daratan tinggi (pegunungan).Selain bercocok tanam,mereka yang tinggal didaerah dataran rendah (daerah pantai) mata pencahariannnya mengarah pada kelautan.Nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia.Sedangkan mereka yang tingaal di perkotaan mengarah kepada sektor perindustrian,transportasi dll. Karena tingginya penghasilan di kota maka mereka mulai meninggalkan desa dan transmigrasi ke kota.

C.Sumber Daya Manusia
1.Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk akan selalu meningkat. Semakin tinggi maka akan semakin besar dampak buruk yang akan mengancam indonesia,Menurut haryono,anak-anak yang dilahirkan sekarang lebih sehat jika dibandingkan pada tahun 1970 sehingga kematian anak meurun 50% dan dengan sendrinya mereka akan menanbah jumlah penduduk dengan kecepatan lebih tinggi.Dampak buruk yang akan dialami yaiut : banjir,sampah,kemacetan lalu lintas,pengangguran dan krisis pangan.
Untuk mengendalikan dampak tersebut langkah yang harus diambil adalah menggiatkan kembali program keluarga berencana.Selain itu pemerintah perlu mengantisipasi dampak ini dengan cara menciptakan banyak lapangan kerja,meningkatkan pendidikan penduduk,meningkatkan pemerataan penduduk dan meningkatkan produksi pangan. 
2.Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk terjadi karena adanya perubahan penduduk.Prosenya dengan imigrasi, transmigrasi.Penyebaran penduduk tidak terlepas dari kemajuan masyarakat yang lambat berkembang dari bentuk bersahaja ke bentuk kompleks.Bila mana menemukan daerah subur,disitu peradaban akan berkembang dan menetap. Faktor -faktor yang meneyebabkan persebaran penduduk :
  • Kesuburan tanah : daerah yang ditempati banyak penduduk,karena dapat dijadikan wilayah bercocok tanam dan sebaliknya
  • Iklim : wilayah yang beriklim terlalu panas,dingin, biasanya tidak disukai sebagai tempat tinggal
  • Sumber air
  • transportasi
  • Topgrafi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar.
3.Angkatan Kerja
Merupakan penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja,maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.Angkatan kerja dikelompokkan menjadi :
  • Mereka yang bekerja penuh adalah mereka yang aktif menyumbangkan tenaganya dalam kegiatan produksi
  • Pengangguran terbuka adalah mereka yang sama sekali tidsk bekerja,tetapi sedang mencari pekerjaan
  • Setengah menganggur adalah mereka yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan karena kekurangan lapangan pekerjaan
  • Pengangguran tersembunyi adalah suatu pekerjaan dikerjakan oleh pekerja yang berlebihan sehingga mereka tidak bekerja maksimal
4.Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.Sistem pendidikan ini dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Komponen sistem pendidikan adalah :
1. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
2. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
6. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
7. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana,
sarana, dan prasarana.
8. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur
masyarakat yang peduli pendidikan.
9. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

Sistem pendidikan Indonesia saat ini bisa dibilang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, menekankan sikap kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam menempuh pendidikan.Meskipun demikian, banyak kekurangan-kekurangan dalam sistem pendidikan negara kita ini. Sarana dan prasarana yang kurang menunjang, terutama di daerah pedesaan yang terpencil membuat para siswa menjadi kesulitan dalam menempuh pendidikannya. Belum lagi dengan tingkat kesejahteraan tenaga pengajar yang masih rendah. Masyarakat harusnya ikut membantu pemerintah dalam mensukseskan program-program pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Biaya pendidikan yang semakin mahal jelas sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Hal ini tentu menyebabkan siswa terancam putus sekolah yang dikarenakan orang tuanya tidak sanggup untuk membayar biaya sekolah yang semakin mahal. Pemerintah berharap dengan diadakannya program Sekolah Grati  anak-anak Indonesia yang tidak dapat bersekolah dapat bersekolah lagi karena seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah.

D.Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Salah satu ciri umum negara terbelakang yaitu kelangkaan modal.Disebabkan karena kecilnya tabungan investasi dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pembangunan ekonomi.Pembanguna dan penciptaan sarana produksi adalah dengan membangun insfrastruktur yang mendukung program tersebut.Sektor swasta dan negeri sangat penting dalam pengumpulan dana tersebut
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
a. Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
b. Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
c. Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
d. Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.


Sumber :