Kata "etika" berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti adat istiadat/ kebiasan yang baik.
Menurut Maryani dan Ludigdo (2001) : Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok oleh segolongan masyarakat atau profesi.
Menurut Ward el al (1993) : Etika sebagai sebuah proses yaitu proses penentuan yang komplek tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu pedoman yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat atau profesi untuk menentukan tentang apa yang baik dan buruk dalam berprilaku.
Tujuan pendidikan etika menurut Wynd dan Mager (1989) dalam Mac Donald dan Donleavy (1995) adalah tidak untuk mengubah cara mahasiswa menganggap bagaimana seharusnya mereka bertindak dalam situasi tertentu.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memiliki sikpa kritis,metodis dan sistematis dalama melakukan refleksi. Karena itulah etika dikatakan sebagai suatu ilmu yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain sebab etika memliki sudut pandang normatif. Artinya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Prinsip etika di sahkan oleh kongres dan berlaku bagi seluruh anggota sedangkan aturan etika disahkan oleh rapat anggota himpunan dan hanya mengikat anggota himpunan yang bersangkutan
Basis Teori Etika
- Etika Teleologi
Mengukur baik atau buruk suatu tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Suatu tindakan dianggap secara moral benar atau bida diterima apabila menghasilkan keinginan bagi sebagia orang, seperti : kesenangan,pengetahuan, suatu kepentingan. Etika teologi terbagi atas 2 :
- Egoisme
Suatu tingkah laku dari setiap orang yang bertujuaan untuk mengejar keinginan pribadinya. Menurut teoti ini orang boleh saja yakin ada tindakan mereka yang bersifat luhur dan suka berkorban namun semua tindakan itu hanyala sebuah ilusi yang pada kenyataannya setiap orang akan peduli pada dirinya sendiri
- Utilitarianisme
Suatu tindakan dikatakan baik jika membawa manfaat bagi anggota masyarakat. Paham Utilitarianisme sebagi berikut:
- Ukuran baik atau tidaknya suatu tindakan dilihat dari akibat apakah memberi manfaat atau tidak.
- Satu-satunya parameter dalam mengukur akibat dari suatu tindakan yaitu ketidakbahagiaan.
- Kesejahteraan setiap orang sama pentingnya.
Jadi perbedaan egoisme dengan utilitsriasme terletak pada siapa yang memberi manfaat. Egoisme terletak pada sudut pandang kepentingan individu, sedangkan utilitarianisme terletak pada sudut pandang kepentingan orang banyak.
- Deontology
Paham deontology mengatakan yang menjadi baik atau buruknya perbuatan adalah kewajiban.. terdapat 3 prinsip yang harus dipenuhi :
- Nilai moral pada tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan.
- Supaya tindakan ini memliki nilaimoral maka tindakan ini harus dijalan kan berdasarkan kewajiban.
- Berdasarkan 2 prinsip diatas kewajiban adalah hal dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum.
- Teori Hak
Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan sesuai degan HAM. Bila suatu tindakan merupakan hak bagi seseorang maka tindakan yang sama merupakan kewajiban bagi orang lain. Teori hak ini memiliki asumsi bahwa manusia memiliki martabat dan semua manusia mempunyai martabat yang sama.
- Teori Keutamaan
Menurut (Bertens,2000) teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis,lebih mengutamakan sifat/karakter yang dimiliki oleh seseorang.Jadi intinya sifat/watak yang melekat oleh seseorang yang melakukan tindakan/perbuatan baik dikatakan manusia yang berprilaku secara moral sebaliknya seseorang yang tidak berprilaku baik dikatakan manusia yang tidak bermoral.
Jadi pada dasarnya etika sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan etika dapat membantu manusia dalam pengambilan keputusan untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam kehidupan sehari-hari.Tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang akan membentuk kebiasaan. Dengan kebiasaan akan terbentuklah karakter/sifat yang dimiliki oleh seseorang.
https://anggaconstantine.wordpress.com/2013/11/06/jurnal-etika-profesi-akuntansi/
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510122001121-IKIN_SOLIKIN/etika_akuntan.pdf
0 komentar:
Posting Komentar